Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu ekuitas terhadap return pasar. Volatilitas sendiri merupakan fluktuasi dari return-return suatu sekuritas dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas relatif terhadap risiko pasar.
Mengetahui beta suatu sekuritas merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematik yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan dasar historis. Jika fluktuasi dari return saham secara statistik mengikuti return pasar, maka beta dari sekuritas tersebut bernilai 1. Hal tersebut disebabkan karena flutuasi juga sebagai pengukur dari resiko, sehingga beta bernilai 1 menunjukkan bahwa resiko sistematik suatu saham sama dengan resiko pasar. Selain itu, beta sama dengan 1 juga menunjukkan jika return pasar bergerak naik (turun), return saham juga akan bergerak naik (turun) sama besarnya mengikuti return pasar atau dengan kata lain beta bernilai 1 menunjukkan bahwa perubahan return pasar x% secara rata-rata return saham juga akan berubah sebesar x%.
Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi yang memasukkan return saham sebagai variabel dependent dan return pasar sebagai variabel independent. Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series akan menghasilkan koefisien Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi. Jika beta sifatnya stabil maka semakin lama periode observasi yang digunakan semakin baik hasil dari beta. Hal itu dikarenakan kesalahan pengukurannya semakin kecil. Akan tetapi, bila periode obsevasinya terlalu lama, anggapan beta konstan dan stabil dirasa kurang tepat karena sebenarnya beta berubah dari waktu ke waktu, dimana Bogue (1972) dan Gonedes (1973) menyimpulkan bahwa untuk data return bulanan 60 bulan merupakan periode yang optimal.
Dari perhitungan return saham Aqua diketahui bahwa return sahamnya tidak fluktuatif dan nyaris tidak memberikan return dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir. Penyebab kurang berfluktuatisinya return saham Aqua adalah karena sedikitnya perdagangan atas saham tersebut. Salah satu penyebab sepinya perdagangan saham Aqua adalah karena harganya yang terlampau mahal yang mencapai Rp 129.500 sehingga yang dapat menjangkau saham Aqua hanya investor besar sedangan investor retail tidak mampu untuk melakukan pembelian atas saham tersebut. Padahal seperti yang diketahui, bahwa kebanyakan investor di Indonesia adalah investor retail atau investor kecil. Sedangkan pada return pasar menunjukkan hasil yang jauh berbeda dan signifikan dengan return saham Aqua karena sangat berfluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan return saham Aqua yang sangat sedikit tidak sejalan dengan return pasar yang sangat berfluktuatif.
Dari kurang lebih tujuh bulan periode pengumpulan data saham Aqua untuk penghitungan return saham maupun IHSG sebagai elemen penghitungan return pasar diperoleh bahwa rata-rata return saham Aqua adalah sebesar 0.000313304 sedangkan untuk rata-rata return pasar menunjukkan angka -0.001153163. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pergerakan return saham Aqua tidak sejalan dengan pergerakan return pasar. Sesuai dengan penjelasan teori di awal tadi, maka dapat diindikasikan bahwa perolehan beta tidak akan sama dengan 1. Pergerakan yang tidak sejalan antara return saham Aqua dengan return pasar menunjukkan bahwa ketika return pasar bergerak naik, dapat diindikasikan return saham Aqua tidak ikut bergerak naik atau tidak memberikan return sama sekali atau sama dengan 0. Sebaliknya juga ketika return pasar bergerak turun, kecenderungan return saham Aqua tidak selalu bergerak turun dimana pernah memberikan return yang meningkat atau malah kecenderungannya tidak memberikan return sama sekali.
Melihat bahwa pergerakan return saham Aqua dan return pasar yang bertolak belakang sehingga menghasilkan beta yang tidak sama dengan 1 menunjukkan pula bahwa resiko saham Aqua tidak bergerak searah/sejalan dengan resiko pasar yang terjadi. Penghitungan nilai beta menggunakan analisis regresi. Analisis regresi menunjukkan suatu persamaan yang menghubungkan antara dua variabel yaitu variabel tidak bebas/dependen (Y) yang dalam hal ini adalah return saham dengan variabel bebas/ independen (X) yang dalam hal ini adalah return pasar. Dari perhitungan beta dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, diperoleh data sebagai berikut :
Coefficients Standard Error t Stat P-value
Intercept 0.000271312 0.002938003 0.092345737 0.92657607
X Variable 1 -0.03641432 0.150219075 -0.242408097 0.808874361
Regression Statistics
Multiple R 0.022031751
R Square 0.000485398
Adjusted R Square -0.007775053
Standard Error 0.032527346
Observations 123
Dari data tersebut diperoleh Y = α + βX
Y = 0.000271312 + (-0.03641432) X
Ket : Y : Return Saham ( variabel dependen)
α : Intercept
β : Koefisien Regresi (mewakili nilai Beta)
X : Return Pasar (variabel independen)
Dari data tersebut diperoleh nilai beta yaitu sebesar -0.03641432 dimana nilai beta tersebut merupakan koefisien parameter dari variabel return pasar (Rm). Koefisien return pasar ini adalah signifikan dengan p-value sebesar 0.808874361 (lebih besar dari -3%). Selain itu, dari persamaan regresi tersebut diperoleh bahwa antara return saham dan return pasar mempunyai hubungan yang negatif. Hal tersebut tampak dari nilai α dan β yang yang bertolak belakang dimana apabila nilai X naik maka nilai Y turun. Nilai β sebesar -0.03641432 menunjukkan adanya penurunan nilai Y akibat perubahan nilai X. Akibat korelasi negatif antara return saham dan return pasar tersebut maka dalam uji regresi dengan menggunakan uji t didapat hasil pengujian yang menolak. Dengan kata lain korelasi negatif tersebut ditunjukkan dengan hasil t hitung lebih kecil daripada -1.960 sehingga dalam kurva berada pada daerah tolak.
Kesimpulan
Dari hasil penghitungan nilai beta menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, didapat bahwa koefisien nilai beta saham AQUA bernilai negatif. Padahal beta yang bernilai 1 mengindikasikan return saham yang sejalan dengan return pasar sedangkan beta yang bernilai kurang dari 1 menyatakan return saham yang tidak sejalan dengan return pasar. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa return saham AQUA mempunyai korelasi yang negatif terhadap return pasar. Dengan demikian maka bila return pasar meningkat atau naik maka return saham AQUA tidak mengikuti pergerakaan return pasar atau bahkan cenderung tidak berubah. Begitu pula saat return pasar sedang mengalami penuruan, maka return saham AQUA belum tentu sejalan dengan return pasar.