Duomaut’s Weblog

June 18, 2008

Analisis Pergerakan Harga Saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk (1 Juni 2007 s/d 13 Juni 2008)

Filed under: Uncategorized — duomaut @ 2:56 am

Profil Perusahaan

PT Aqua Golden Mississippi atau yang terkenal dengan produknya yang bermerk Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Februari 1973. Pabrik Aqua yang pertama didirikan di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produk komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertamanya adalah Aqua botol kaca ukuran 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan Aqua 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca. Pada saat perusahaan go-public pada tanggal 1 Maret 1990, nama PT Golden Mississippi diubah menjadi PT Aqua Golden Mississippi.

Semula produk Aqua ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas, baik perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis kemasan baru: 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastik mulai diproduksi sejak 1981, maka produk Aqua dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karena mudahnya transportasi dan harga terjangkau. Pada tahun 1981, Aqua memutuskan untuk mengganti bahan baku yang semula dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self flowing spring).

Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat, lisensi untuk memproduksi Aqua diberikan kepada PT Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang sama juga diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Upaya ekspor dirintis sejak medio 1987 dan terus berjalan baik hingga kini mencakup Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di luar negeri, tepatnya Filipina, dijalin pula kerja sama untuk memproduksi Aqua, yang telah berproduksi sejak awal 1998. Penyatuan Aqua dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998 berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group.

Analisis Pergerakkan Saham

PT Aqua Golden Mississippi (AQUA) listing pertama kali di bursa efek pada 1 Maret 1990 dengan harga saham pada saat IPO sebesar Rp 7.500 dengan jumlah saham pada saat itu sebanyak 13.162.473 lembar. Saham Aqua merupakan salah satu saham yang tidak aktif di Bursa Efek Indonesia. Ketidakaktifan saham Aqua di pasar modal disebabkan karena sangat jarangnya diperdagangkan di bursa yang tercermin dengan tidak adanya trading saham Aqua khususnya dalam satu tahun terakhir. Hal tersebut membuat saham Aqua memiliki tingkat likuiditas yang sangat rendah. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya likuiditas saham Aqua di bursa. Faktor-faktor penyebabnya antara lain karena jarang adanya perdagangan saham, harga saham yang terlampaui tinggi, tidak adanya keinginan dari perusahaan untuk melakukan penurunan harga saham, serta keinginan perusahaan yang sejak dulu ingin hengkang dari Bursa Efek (ingin adanya privatisasi). Sedikitnya perdagangan saham membuat harga saham cenderung untuk tidak berubah karena tidak adanya penawaran dan permintaan. PT Aqua Golden Mississippi pernah berniat untuk hengkang dari BEJ (sekarang BEI) karena ingin menjadi perusahaan tertutup agar bisa melakukan peleburan perusahaan.

Jika dilihat dalam satu tahun terakhir (1 Juni 2007 – 13 Juni 2008), hanya terdapat 8 hari saja yang terdapat adanya perdagangan saham Aqua dan itu pun jumlah volume paling banyak terjadi sebesar 7 lot saja yaitu pada tanggal 3 Januari 2008. Salah satu faktor yang menyebabkan investor kurang berminat terhadap saham Aqua adalah karena harganya yang sangat mahal. Dalam satu tahun terakhir tercatat harga saham Aqua yang tertinggi mencapai angka Rp 129.500 dan terendah pada level Rp 100.000. Padahal jika dilihat dari harga saham perusahaan sejenis lain, misalkan Ades harganya tertinggi hanya mencapai level Rp 1.700 saja. Sangat berbeda sampai dengan 7,6 kali lipat jika dibandingkan dengan saham Aqua. Padahal jika dilihat dari faktor fundamental yaitu rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan 2007, seperti Price Earning Ratio (PER) sebesar 30,80, Earning Per Share (EPS) sebesar 4.059, Price Book Value (PBV) sebesar 3,15, ROE sebesar 10,25, dan ROA sebesar 5,96, Aqua memiliki fundamental yang bagus secara umum daripada perusahaan sejenis lainnya di Indonesia. Akan tetapi itu tidak menjamin para investor untuk tertarik terhadap saham Aqua yang terbukti dengan sangat jarangnya terdapat perdagangan saham Aqua.

Tingkat likuiditas merupakan salah satu faktor penentu bagi para investor untuk dapat tertarik akan saham tersebut. Selain itu, likuiditas juga merupakan salah satu faktor penentu resiko saham tersebut, disamping faktor kinerja emiten, prospek industri di masa yang akan datang, IHSG maupun analisis fundamental dan teknikal dari perusahaan tersebut.

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.